Thursday, March 7, 2013

Tugas Ke 2

Hari Senin
Kelas D308
Jam 10.45

1.Pengertian Data Pengolahan Data, dan Informasi


Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.

Pengolahan data menurut George R. Terry,Phh adalah serangkaian operasi atau informasi yang diinginkan. Arti lain dari pengolahan data adalah suatu sistem yang akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa bahan jadi.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan dapat diperoleh dari sistem pengolahan data. Dalam sistem pengolahan data terdapat perbedaan antara data dan informasi. Data adalah suatu bentuk informasi yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut, untuk dapat dijadikan sebagai bahan keterangan (informasi) dan mempunyai nilai bagi seseorang dalam mengambil suatu kesimpulan atau keputusan. Sedangkan informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi sipenerima.Informasi juga menggambarkan suatu kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan sumber dari informasi adalah data, yang berbentuk simbol atau huruf, angka, gambar dalam data dan diolah menjadi suatu model informasi dan membuat keputusan dan melakukan tindakan yang berarti bagi sipenerima informasi.
Informasi dapat dibagi tiga makna pokok sebagai berikut :
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada Waktunya
Informasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat, informasi yang usang tidak mempunyai nilai tinggi.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

4. Perbedaan field dengan file.
1). Elemen Data / Field / Atribut adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data Mahasiswa, field / atribut datanya dapat berupa : nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m dan dan atribut lainnya yang menyangkut mahasiswa tersebut. Istilah lain elemen data adalah medan / field, kolom, item, dan atribut. Istilah yang umum dipakai adalah field, atribut atau kolom.
2). Berkas / File / Table adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut/ field sama, namun berbeda isi datanya. Dalam basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut Table atau Relasi. Sedangkan pengertian Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap field / atribut. Field nama_m menunjukkan tempat dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mulyani, Ahmad Sofyan dan lain sebagainya.
5. Perbedaan DDL dan DML
Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya Contoh: CREATE, DROP, dan ALTER. Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari table yang di isi

2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan.
2. Non Procedural
Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya.

Manipulasi data dapat berupa :
a. Penyisipan/Penambahan data baru ke suatu basis data

INSERT - Menyisipkan record ke dalam tabel
Berfungsi untuk memasukkan data kedalam suatu record pada tabel tertentu
Bentuk umum :
INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘field1’,’field2’,’field3’, ….)

b. Penghapusan data dari suatu basis data
UPDATE - Menghapus record dari tabel
Digunakan untuk mengubah record dari suatu tabel
Bentuk umum :
UPDATE nama_tabel SET field1=nilai_baru, field2=nilai_baru, ….. WHERE kondisi

c. Pengubahan data dari satu basis data

DELETE - Menghapus record dari tabel
Berfungsi untuk menghapus suatu record pada tabel.
Bentuk umum :
DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi

6. Basis data dan DBMS dalam suatu system data.

DBMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengolah Database.
Fungsi DBMS adalah sebagai berikut :
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data

2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data

3. Data Security & Integrity
DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA

4. Data Recovery & Concurency

- DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dsb.
- DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary

6. Performance

DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.


Basis data memiliki peranan penting dalam suatu organisasi, dan dimanfaatkan untuk sejumlah tujuan yang mendukung tujuan utama organisasi. Peranan utama basis data antara lain sebagai berikut:

Ketersediaan (availability) : basis data harus diorganisasi sedemikian rupa sehingga data selalu tersedia ketika diperlukan, walaupun secara fisik penyimpanan file-file datanya tidak harus berada pada satu lokasi, tetapi dengan teknologi jaringan komputer file-file data ini secara logis tersedia bagi penggunanya.
Kecepatan dan kemudahan (speed) : basis data harus bisa menjamin bahwa data dapat diakses dengan mudah dan cepat ketika diperlukan.
Kelengkapan (completeness) : data yang tersimpan dalam basis data harus lengkap, dengan kata lain dapat melayani semua kebutuhan penggunanya, walaupun kata lengkap adalah relatif terhadap kebutuhan setiap orang, namun basis data menjamin kemudahan dalam menambah koleksi data, menjamin kemudahan dalam memodifikasi struktur data seperti penambahan field-field data.
Keakuratan (accuracy) : data dalam file-file database diorganisasi sedemikian rupa sehingga dapat menekan kesalahan-kesalahan pada saat pemasukan (dataentry) dan pada penyimpanan (datastore).
Keamanan (security) : sistem basis data yang baik pasti menyediakan fasilitas pengamanan data sehingga data tidak dapat diakses, dimodifikasi, diubah, atau dihapus oleh orang yang tidak diberi hak. Sistem basis data harus bisa menentukan siapa yang boleh meng-akses data siapa yang tidak boleh, dengan demikian data dapat diamankan.
Pemakaian bersama (data sharing) : basis data umum-nya dirancang agar dapat digunakan oleh berbagai unit kerja, dan tidak terbatas pada satu pemakai, pada satu lokasi, atau satu aplikasi saja.
Effisiensi penyimpanan (space/storage efficiency) : organisasi basis data dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghindari duplikasi data (redundancy), karena duplikasi data memperbesar ruang penyimpanan. Sistem pengkodean dan relasi data yang diterapkan pada basis data dapat menghemat ruang penyimpanan

Secara teknis bidang-bidang fungsional organisasi yang telah umum menerapkan sistem basis data demi efisiensi, keamanan, keakuratan, dan kecepatan serta kemudahan dalam pengelolaan data, antara lain adalah:

1. Kepegawaian (personalia)
2. Pergudangan (inventaris)
3. Akuntansi (keuangan)
4. Reservasi (pemesanan tiket, kamar hotel, dsb)
5. Layanan pelanggan (customer services)
6. Penjualan (point of sale di supermarket)

Berbagai organisasi telah menerapkan basis data dalam sistem informasi-nya, dan berhasil meningkatkan kinerja organisasi, antara lain:

1. Perbankan
2. Asuransi
3. Pendidikan / sekolah
4. Swalayan
5. Rumah sakit
6. Biro perjalanan
7. Industri / manufaktur
8. Telekomunikasi



7. Macam-macam Tipe File dalam basis data.

Tipe file dapat di klasifikasikan berdasarkan jenisnya:

A. File Master
Jenis informasi cenderung tetap, tetapi isi informasinya dapat sering berubah, dan selalu diperbarui menggunakan file transaksi.

1. File Referensi
Data yang tetap dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama. Data yang terdapat pada file referensi ini sebagai contoh adalah file Mahasiswa, yang apabila akan diperbaiki(diedit)untuk jangka waktu yang lama, misalnya jika terjadi perbaikan pada pengisian data untuk alamat(jika mahasiswa tersebut pindah alamat rumah)maka isi data pada alamat untuk mahasiswa yang bersangkutan harus diperbaiki.

2. File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi, atau berubah secara berkala sebagai hasil dari suatu transaksi. Misalkan saja file mata kuliah yang di dalamnya terdapat informasi tentang seluruh mata kuliah yang terdapat disuatu lembaga pendidikan. Isi dari file mata kuliah dapat diperbaiki (di - edit) jika kondisi yang ada dimasa depan mengharuskan adanya pergantian mata kuliah dengan nama mata kuliah yang baru dan sks yang juga baru, maka perbaikan data untuk isi file mata kuliah mutlak dilakukan. Hal ini yang disebut dengan penyetaraan mata kuliah.

B. File Input (Transaksi)
Digunakan untuk memperbarui/meng-update file master dengan informasi yang baru, Meng-update dapat berupa penambahan record atau penghapusan record, Berisi data masukan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut akan diolah oleh komputer, File transaksi akan senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan periode waktu tertentu, Macam file transaksi yang ada pada lembaga pendidikan adalah file ujian, file nilai dan file pembayaran kuliah.

C. File Laporan (File Output)
File ini berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan. Isi dari Laporan yang dihasilkan biasanya berasal dari penggabungan file master dan file transaksi, tetapi tidak semua isi dari file-file tersebut ditampilkan, melainkan hanya informasi tertentu saja yang ditampilkan sesuai dengan laporan yang diinginkan. File ini dapat dicetak di kertas, atau hanya ditampilkan saja di layar monitor.

D. File Pelindung (Backup File)
Merupakan salinan(copy)data-data yang masih aktif di database(current database)pada suatu waktu tertentu dapat berupa file master maupun file transaksi. Adapun isi (informasi) dari file backup ini sama persis dengan file aslinya. Jika ada yang diperbaiki maka hasil perbaikan data tersebut harus dibuatkan kembali backup dari file yang diperbaiki. Frekuensi penggunaannya tergantung pada frekuensi perubahan isi file dan banyaknya rekaman transaksi yang digunakan untuk pembaharuan file. Digunakan sebagai pelindung atau cadangan apabila file master mengalami kerusakan atau hilang.

E. File Kerja (Work File)
File ini berisi data hasil pemrosesan yang sifatnya sementara (temporary) dalam arti hanya numpang lewat saja. Datanya berupa record yg disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipakai oleh program lain sebagai input.Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.

F. File Pustaka (Library File)
File yang berisi program aplikasi, program utilitas dan program bantu yang dapat berfungsi untuk mempercepat dan optimalisasi dari pengolahan data. Contohnya : file gaji yang mempunyai keterhubungan dengan file pendidikan pegawai (untuk mencari jenjang pendidikan dari seorang karyawan), file absensi (untuk mengetahui data kehadiran pegawai) dan file lembur (untuk mengetahui intensitas kelebihan jam kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai).

G. File History (Riwayat Hidup)
File yang berisi data di masa lalu yang dipakai sebagai bahan pengecekan dan pencocokkan kevalidasian data di masa mendatang. File ini biasanya digunakan untuk periode waktu tertentu (lama), sehingga beberapa informasi harus dikumpulkan pada file riwayat hidup yang akan jarang diproses. Contoh : informasi tentang pasien yang keluar tidak perlu disimpan pada file yang sekarang ada.Record hanya dipindahkan pada file history sehingga tinggal berisi file pasien yang sedang dirawat atau dijadwalkan akan kembali.Data pasien yang keluar disimpan di file history yang berguna untuk menyusun laopran di kemudian hari.

8. Klasifikasi, Jenis dan Macam Data
A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
C. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
D. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
9. Hierarki Data
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.
1.basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan denngan suatu objek.
3. record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu
- fixed length record, semua field dalam record memiliki ukuran yang tetap.
- Variabel length record, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end of record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record)
1. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.
- fixed length field, memiliki ukuran yang tetap.
- variabel length field, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda.
2. byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
byte mrupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (I byte= I karakter)
3. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin, yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2 macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.
10. Pengguna Basis Data
Siapa saja yang dapat menggunakan Database atau basis data? Pengguna database atau basis data sangat bervariasi. Tidak semua orang boleh menggunakan database atau basis data. Karena database atau basis data tersebut menyimpan data dari sebuah enterprise (perusahaan, organisasi, sekolah, dll) yang tentunya sangat penting. Sehingga tidak semua dapat mengakses database tersebut, apalagi mencuri data yang tersimpan didalamnya. Pengguna Database atau Basis Data dibedakan menjadi beberapa golongan, tergantung tingkat kepentingan seorang pengguna. Berikut adalah golongan tersebut :
1. System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual
2. Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
Tugas DBA :
· Mengontrol DBMS dan software-software
· Memonitor siapa yang mengakses basis data
· Mengatur pemakaian basis data
· Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
· Install dan upgrade database
· Backup dan restore database
· Menghubungi database teknikal support bila terdapat gangguan atau masalah
· Melakukan perencanaan untuk backup dan recovery informasi database
· Memastikan pemenuhan perjanjian Database License
· Mendaftar pengguna dan memelihara keamanan database

Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :
· Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
· Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan kembali basis data
· Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data
· Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
· Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan sistem\
3. End User (Pemakai Akhir)
Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
Programmer aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS
Pemakai Umum (End User / Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya
Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.





11. Tabel field, record, file. Database



Monday, January 7, 2013

Keamanan Komputer


Pengertian Keamanan Komputer

Pengertian tentang keamanan komputer ini beragam-ragam, sebagai contoh dapat kita lihat beberapa defenisi keamanan komputer menurut para ahlinya, antara lain:

Menurut John D. Howard dalam bukunya “An Analysis of security incidents on the internet” menyatakan bahwa : Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Gollmann pada tahun 1999 dalam bukunya “Computer Security” menyatakan bahwa: Keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri dan deteksi terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam system komputer.


Definisi keamanan komputer
            
           Keamanan komputer adalah suatu istilah bagaimana komputer dapat terjaga atau terproteksi dari berbagai ancaman serangan dari luar seperti merusak, pencurian data dan sebagainya.


Keamanan komputer
·         “information-based society”, menyebabkan nilai informasi  menjadi sangat penting dan menuntut kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi,

·         Infrastruktur Jaringan komputer, seperti LAN  dan Internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara cepat, sekaligus membuka potensi adanya lubang keamanan (security hole)


Peningkatan kejahatan komputer
·         Aplikasi bisnis berbasis TI dan jaringan komputer meningkat : online banking, e-commerce, Electronic data Interchange (EDI).
·         Desentralisasi server.
·         Transisi dari single vendor ke multi vendor.
·         Meningkatnya kemampuan pemakai (user).
·         Kesulitan penegak hokum dan belum adanya ketentuan yang pasti.
·         Semakin kompleksnya system yang digunakan, semakin besarnya source code program yang digunakan.
·         Berhubungan dengan internet.



Klasifikasi kejahatan Komputer :




Menurut David Icove [John D. Howard, “An Analysis Of Security Incidents On The Internet 1989 - 1995,” PhD thesis, Engineering and Public Policy, Carnegie Mellon University, 1997.] berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat
diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
  1. Keamanan yang bersifat fisik (physical security): termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan. Contoh :
·         Wiretapping atau hal-hal yang ber-hubungan dengan akses ke kabel atau komputer yang digunakan juga dapat dimasukkan ke dalam kelas ini.
·         Denial of service, dilakukan misalnya dengan mematikan peralatan atau membanjiri saluran komunikasi dengan pesan-pesan (yang dapat berisi apa saja karena yang diuta-makan adalah banyaknya jumlah pesan).
·         Syn Flood Attack, dimana sistem (host) yang dituju dibanjiri oleh permintaan sehingga dia menjadi ter-lalu sibuk dan bahkan dapat berakibat macetnya sistem (hang).

  1. Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel), Contoh :
·         Identifikasi user (username dan password)
·         Profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pemakai dan pengelola).

  1. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communications).
  1. Keamanan dalam operasi: Adanya prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan, dan juga ter-masuk prosedur setelah serangan (post attack recovery).
Ø  Karakteristik Penyusup :
1.      The Curious (Si Ingin Tahu) - tipe penyusup ini pada dasarnya tertarik menemukan jenis sistem dan data yang anda miliki.
2.      The Malicious (Si Perusak) - tipe penyusup ini berusaha untuk merusak sistem anda, atau merubah web page anda, atau sebaliknya membuat waktu dan uang anda kembali pulih.
3.      The High-Profile Intruder (Si Profil Tinggi) - tipe penyusup ini berusaha menggunakan sistem anda untuk memperoleh popularitas dan ketenaran. Dia mungkin menggunakan sistem profil tinggi anda untuk mengiklankan kemampuannya.
4.      The Competition (Si Pesaing) - tipe penyusup ini tertarik pada data yang anda miliki dalam sistem anda. Ia mungkin seseorang yang beranggapan bahwa anda memiliki sesuatu yang dapat menguntungkannya secara keuangan atau sebaliknya.

Ø  Istilah bagi penyusup :
1.      Mundane ; tahu mengenai hacking tapi tidak mengetahui metode dan prosesnya.
2.      lamer (script kiddies) ; mencoba script2 yang pernah di buat oleh aktivis hacking, tapi tidak paham bagaimana cara membuatnya.
3.      wannabe ; paham sedikit metode hacking, dan sudah mulai berhasil menerobos sehingga berfalsafah ; HACK IS MY RELIGION.
4.      larva (newbie) ; hacker pemula, teknik hacking mulai dikuasai dengan baik, sering bereksperimen.
5.      hacker ; aktivitas hacking sebagai profesi.
6.      wizard ; hacker yang membuat komunitas pembelajaran di antara mereka.
7.      guru ; master of the master hacker, lebih mengarah ke penciptaan tools-tools yang powerfull yang salah satunya dapat menunjang aktivitas hacking, namun lebih jadi tools pemrograman system yang umum.


Aspek Keamanan Komputer

Menurut Garfinkel [Simson Garfinkel, “PGP: Pretty Good Privacy,” O’Reilly & Associ-ates, Inc., 1995. ]
Ø  Privacy / Confidentiality 
·         Defenisi : menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
·         Privacy  : lebih kearah data-data yang sifatnya privat , Contoh : e-mail seorang pemakai (user) tidak boleh dibaca oleh administrator.
·         Confidentiality   : berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
·         Contoh  : data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam penggunaan dan penyebarannya.
·         Bentuk Serangan : usaha penyadapan (dengan program sniffer).
·         Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.

Ø  Integrity
·         Defenisi : informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
·         Contoh : e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
·         Bentuk serangan : Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, “man in the middle attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.

Ø  Authentication
·         Defenisi : metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud.
·         Dukungan :
1.      Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi watermarking(untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat ) dan digital signature.
2.      Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. User harus menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya.

Ø  Availability
·         Defenisi : berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.
·         Contoh hambatan :
1.   “denial of service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.

2.      mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e-mail bertubi-tubi (katakan ribuan e-mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-mailnya.

Ø  Access Control

·         Defenisi :  cara pengaturan akses kepada informasi.  berhubungan dengan masalah
·         authentication dan juga privacy
·         Metode : menggunakan kombinasi userid/password atau dengan
·         menggunakan mekanisme lain.

Ø  Non-repudiation
·         Defenisi : Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi  electronic commerce.

 

Security Attack Models

Menurut W. Stallings [William Stallings, “Network and Internetwork Security,” Prentice Hall, 1995.] serangan (attack) terdiri dari :

·         Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service attack”.

·         Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses asset atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).

·         Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah isi dari web site dengan pesan-pesan yang merugikan pemilik web site.

·         Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer.



Aspek keamanan komputer
Ø  Lapisan keamanan
1.  Lapisan Fisik :
·         membatasi akses fisik ke mesin :

v  Akses masuk ke ruangan komputer
v  penguncian komputer secara hardware
v  keamanan BIOS
v  keamanan Bootloader

·         back-up data :

v  pemilihan piranti back-up
v  penjadwalan back-up

·         mendeteksi gangguan fisik :

v  log file : Log pendek atau tidak lengkap, Log yang berisikan waktu yang aneh, Log dengan permisi atau kepemilikan yang tidak tepat, Catatan pelayanan reboot atau restart, Log yang hilang, masukan su atau login dari tempat yang janggal
v  mengontrol akses sumber daya.

2. Keamanan lokal
Berkaitan dengan user dan hak-haknya :
·         Beri mereka fasilitas minimal yang diperlukan.
·         Hati-hati terhadap saat/dari mana mereka login, atau tempat seharusnya mereka login.
·         Pastikan dan hapus rekening mereka ketika mereka tidak lagi membutuhkan akses.

3. Keamanan Root
·         Ketika melakukan perintah yang kompleks, cobalah dalam cara yang tidak merusak dulu, terutama perintah yang menggunakan globbing: contoh, anda ingin melakukan "rm foo*.bak", pertama coba dulu: "ls foo*.bak" dan pastikan anda ingin menghapus file-file yang anda pikirkan.

·         Beberapa orang merasa terbantu ketika melakukan "touch /-i" pada sistem mereka. Hal ini akan membuat perintah-perintah seperti : "rm -fr *" menanyakan apakah anda benar-benar ingin menghapus seluruh file. (Shell anda menguraikan "-i" dulu, dan memberlakukannya sebagai option -i ke rm).

·         Hanya menjadi root ketika melakukan tugas tunggal tertentu. Jika anda berusaha mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, kembali ke shell pemakai normal hingga anda yakin apa yang perlu dilakukan oleh root.

·         Jalur perintah untuk pemakai root sangat penting. Jalur perintah, atau variabel lingkungan PATH mendefinisikan lokal yang dicari shell untuk program. Cobalah dan batasi jalur perintah bagi pemakai root sedapat mungkin, dan jangan pernah menggunakan '.', yang berarti 'direktori saat ini', dalam pernyataan PATH anda. Sebagai tambahan, jangan pernah menaruh direktori yang dapat ditulis pada jalur pencarian anda, karena hal ini memungkinkan penyerang memodifikasi atau menaruh file biner dalam jalur pencarian anda, yang memungkinkan mereka menjadi root ketika anda menjalankan perintah tersebut.

·         Jangan pernah menggunakan seperangkat utilitas rlogin/rsh/rexec (disebut utilitas r) sebagai root. Mereka menjadi sasaran banyak serangan, dan sangat berbahaya bila dijalankan sebagai root. Jangan membuat file .rhosts untuk root.

·         File /etc/securetty berisikan daftar terminal-terminal tempat root dapat login. Secara baku (pada RedHat Linux) diset hanya pada konsol virtual lokal (vty). Berhati-hatilah saat menambahkan yang lain ke file ini. Anda seharusnya login dari jarak jauh sebagai pemakai biasa dan kemudian 'su' jika anda butuh (mudah-mudahan melalui ssh atau saluran terenkripsi lain), sehingga tidak perlu untuk login secara langsung sebagai root.

·         Selalu perlahan dan berhati-hati ketika menjadi root. Tindakan anda dapat mempengaruhi banyak hal. Pikir sebelum anda mengetik!

4. Keamanan File dan system file
·         Directory home user tidak boleh mengakses perintah mengubah system seperti partisi, perubahan device dan lain-lain.
·         Lakukan setting limit system file.
·         Atur akses dan permission file : read, writa, execute bagi user maupun group.
·         Selalu cek program-program yang tidak dikenal

5. Keamanan Password dan Enkripsi
·         Hati-hati terhadap bruto force attack dengan membuat password yang baik.
·         Selalu mengenkripsi file yang dipertukarkan.
·         Lakukan pengamanan pada level tampilan, seperti screen saver.

6. Keamanan Kernel
·         selalu update kernel system operasi.
·         Ikuti review bugs dan kekurang-kekurangan pada system operasi.

7. Keamanan Jaringan
·         Waspadai paket sniffer yang sering menyadap port Ethernet.
·         Lakukan prosedur untuk mengecek integritas data
·         Verifikasi informasi DNS
·         Lindungi network file system
·         Gunakan firewall untuk barrier antara jaringan privat dengan jaringan eksternal

Aspek aspek Keamanan Komputer

Keamanan komputer ( computer security ) meliputi 4 aspek pokok :
1.      Privacy / Confidentiality, adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Dalam privacy penekanan lebih pada data data yang sifatnya privat ( contoh ; email ), sedangkan Confidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan kepada pihak lain untuk keperluan tertentu.

2.      Integrity, yang dimaksuk integrity adalah bahwa informasi tidak boleh dirubah tanpa seijin pemilik informasi

3.      Authentication, adalah aspek yang berkaitan dengan metode untuk menyatakan bahwa informasi betul – betul asli, dan orang yang mengakses adalah orang yang berhak. Ada tiga hal yang dapat ditanyakan untuk meyakinkan siapa dia sebenarnya, yaitu :
·         What you have ( kartu ATM )
·         What you know ( PIN / Passward )
·         What you are ( sidik jari )

4.      Availability, adalah aspek yang menyangkut ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. 


Selain empat aspek tersebut di atas, ada dua aspek lagi yang dapat mempengaruhi keamanan komputer :
1.      Access Control, adalah aspek yang berhubungan dengan cara pengaturan akses informasi, hal ini biasanya berkaitan dengan klasifikasi data ( public, private).

2.      Non-repudiation, adalah aspek yang bertujuan agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi.

Aplikasi Enkripsi


Beberapa aplikasi yang memerlukan enkripsi untuk pengamanan data atau komunikasi diantaranya adalah :
1.      Jasa telekomunikasi
·         Enkripsi untuk mengamankan informasi konfidensial baik berupa suara, data, maupun gambar yang akan dikirimkan ke lawan bicaranya.
·         Enkripsi pada transfer data untuk keperluan manajemen jaringan dan transfer on-line data billing.
·         Enkripsi untuk menjaga copyright dari informasi yang diberikan.

2.      Militer dan pemerintahan
·         Enkripsi diantaranya digunakan dalam pengiriman pesan.
·         Menyimpan data-data rahasia militer dan kenegaraan dalam media penyimpanannya selalu dalam keaadan terenkripsi.

3.      Data Perbankan
·         Informasi transfer uang antar bank harus selalu dalam keadaan terenkripsi

4.      Data konfidensial perusahaan
·         Rencana strategis, formula-formula produk, database pelanggan/karyawan dan database operasional
·         pusat penyimpanan data perusahaan dapat diakses secara on-line.
·         Teknik enkripsi juga harus diterapkan untuk data konfidensial untuk melindungi data dari pembacaan maupun perubahan secara tidak sah.

5.      Pengamanan electronic mail
·         Mengamankan pada saat ditransmisikan maupun dalam media penyimpanan.
·         Aplikasi enkripsi telah dibuat khusus untuk mengamankan e-mail, diantaranya PEM (Privacy Enhanced Mail) dan PGP (Pretty Good Privacy), keduanya berbasis DES dan RSA.

6.      Kartu Plastik
·         Enkripsi pada SIM Card, kartu telepon umum, kartu langganan TV kabel, kartu kontrol akses ruangan dan komputer, kartu kredit, kartu ATM, kartu pemeriksaan medis, dll
·         Enkripsi  teknologi penyimpanan data secara magnetic, optik, maupun chip.